Cerita cinta selalu meggebu dan indah, meskipun ketika kita pandang
jauh dari sisi lain, kadang buta, tidak nyata dan fatamorgana.
Kahlil Gibran mengungkapkan dalam syairnya, “Bila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya meski jalan yang kalian tempuh terjal dan mendaki”.
Kita sering bingung dalam memaknai cinta & terkadang sulit untuk memisahkan pembicaraan antara cinta dan penyakit mental.
Hanya permasalahan utama dari para cewek & cowok yang kebetulan sedang jatuh, menjatuhi atau dijatuhi cinta adalah
ada di dua hal,yaitu : salah meletakkan posisi hati dan salah mendefinisikan cinta.
1. LETAKKAN POSISI HATI DENGAN BENAR
Cinta
berhubungan dengan hati, itu pasti, karena di dalam hati ada unsur
keindahan, semangat dan kebahagiaan, maka 3 hal ini ada kemungkinan
besar berhubungan dengan cinta. Banyak dari kita yang meletakkan posisi
kebersamaan dan penerimaan cinta sebagai titik tertinggi dari keindahan,
semangat dan kebahagiaan. Karena itu kita gusar, sedih, dan sengsara
ketika cinta kita tidak diterima oleh sang pujaan hati. Dan kita sangat
menderita ketika kita tidak bisa memiliki kebersamaan dengan sang
kekasih tercinta. Inilah titik sentral masalah cinta ala Layla – Qais, Roro Mendut – Pronocitro, maupun Romeo – Juliet.
Menempatkan
posisi kebersamaan dan penerimaan bukan sebagai titik tertinggi dari
cinta adalah faktor terpenting yang membuat cinta tidak akan bisa
membunuh kita . Saya selalu menempatkan posisi keindahan, semangat dan
kebahagiaan saya ketika saya bisa bermanfaat untuk orang lain, mencapai
suatu prestasi, dan bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan orang
lain. Ketika banyak orang lain berlomba-lomba untuk mencintai orang
lain, bahkan dengan cinta buta, saya berusaha berjuang untuk mencintai
diri saya sendiri. Inilah cinta dengan logika.
Mencintai
diri sendiri bukan berarti banyak tidur, banyak santai, atau banyak
rekreasi. Mencintai diri sendiri artinya: saya harus berprestasi, saya
harus berhasil dan sukses, saya harus bermanfaat untuk orang lain. Bagi saya, mencintai diri sendiri adalah modal
penting dalam kesuksesan mencintai orang lain.
Meskipun
sebenarnya ada kebersamaan dan penerimaan cinta yang selalu saya
bahagiakan dan harapkan, yaitu dari Sang Penguasa Alam dan Pemilik Jagad
Raya. Inilah koridor penting jalan cinta kita, ingat bahwa cinta mati
hanya milik Allah sang penguasa jagad raya bukan untuk makhluk Allah.
Jadi
pesan saya, mari letakkan posisi hati kita pada
tempatnya. Cinta itu tidak akan membunuhmu, kesalahan posisi hati itulah
yang akan membunuhmu.
2. UBAH DEFINISI DAN PARADIGMA CINTA
Kesalahan
kedua yang sering kita lakukan adalah kesalahan memahami definisi dan
paradigma cinta. Banyak penelitian tentang cinta dilakukan. Salah satu
yang cukup terkenal adalah formula cinta dari Robert J Sternberg: A Triangular Theory of Love (Teori Segitiga Cinta).
Menurut
Sternberg, jenis cinta tergantung dari sifat hubungan kita dengan orang
lain. Komitmen saja tanpa gairah dan keakraban adalah Cinta Kosong.
Gairah saja tanpa dua unsur yang lain artinya tergila-gila. komitmen
dan keakraban tanpa gairah menjadikan persepsi cinta sebagai Cinta Persahabatan. Keakraban dan gairah tanpa komitmen membuat Cinta Romantis. Sedangkan komitmen dan gairah tanpa keakraban menyebabkan Cinta Buta. Ketika kita berhasil menyatukan komitmen, gairah dan keakraban maka akan terjadi Cinta Sempurna.
Banyak
yang masih meragukan teori ini bisa berlaku valid untuk semua jenis
hubungan cinta, misalnya cinta seorang anak kepada ibunya dan
sebaliknya. Hasil penelitian dari Lauren Slater juga mengisyaratkan bahwa susunan kimia otak pemicu romantika, ternyata tidak ada hubungannya dengan komitmen yang memupuk kelekatan jangka panjang. Salim A Fillah, penulis buku Jalan Cinta Para Pejuang, mengatakan bahwa Komitmen adalah sudut kunci dalam teori cinta Robert J Sternberg. Komitmen adalah ikrar kerelaan berkorban, memberi dan bukan meminta, berinisiatif tanpa menunggu dan memahami bukan menuntut.
Sebagian masalah cinta mungkin bisa terwakili oleh Teori Segitia Cinta-nya Sternberg.
Tapi kalau kita coba simpulkan dari berbagai referensi lain, dari
pandangan Slater, Salim A Fillah dan Anis Matta lewat seri cinta dan
pahlawannya di majalah Tarbawi. Cinta Sempurna adalah suatu proses
panjang, hasil dari cinta kasih dua manusia yang terjalin dalam suatu
hubungan yang sah. Cinta Sempurna bukanlah cinta pada pandangan pertama,
karena itu mungkin hanya suatu gairah atau ketergila-gilaan, istilahnya
Slater. Cinta Sempurna juga bukan cinta lokasi, cinta monyet,
cinta jadi-jadian, cinta karena fisik atau cinta karena harta dan tahta.
Cinta Sempurna adalah hasil suatu perjuangan panjang. Hasil
dari kekuatan kita untuk menyelesaikan masalah perbedaan, memahami
kekurangan dan kelebihan, merekatkan hati dan komitmen untuk tetap ada
di jalanNya.
Mudah-mudahan
ketika terjadi penolakan cinta, kita berani berikrar dengan
gagah, ”Lupakan dirimu dan aku akan kembali padaNya”. Catat bahwa huruf N
untuk Nya itu harus kapital Jangan lupa ubah genjrengan gitar kita dari lagu kenangan kisah cinta, ke lagu: Menghapus Jejakmu (Peterpan), Baiknya (Ada Band), Musnah (Andra and The Backbone), atau Aku Bukan Untukmu (Rossa) hahhahaha...
Resapi dua syair ini:
Baiknya semua kenangan yang terindah, tak ku balut dengan tangis
Baiknya setiap kerinduan, yang merajam tak kuratapi penuh penyesalan
Baiknya setiap kerinduan, yang merajam tak kuratapi penuh penyesalan
Dan bangkitlah, lanjutkan perjuangan!
Ingatlah bahwa para legenda tidak pernah mengejar cinta,
karena itu:
"Janganlah
kalian mengejar cinta. Jadilah legenda yang penuh dengan prestasi dan
manfaat untuk orang lain, maka cinta akan silih berganti mengejar
kalian. Dan ketika masa itu datang, pilihlah takdir cintamu, kelola
cintamu, atur kadarnya, arahkan posisinya, dan kontrol kekuatan cinta
sesuai dengan tempatnya".
No comments:
Post a Comment